Desa Pengasinan memiliki Gabungan Kelompok Tani Permata dimana menaungi kelompok tani (Poktan) Bina Tani,Suka Tani, Kelompok Wanita Tani (KWT) Anting putri, dan KWT Bina Perempuan Usaha Mandiri. Komiditi unggulan poktan Bina Tani dan Suka Tani adalah tanaman hias. Adapun beberapa jenis tanaman
Tanaman Hias Daun
1. Adiantum atau suplir.
Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan
varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil
dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan
lingkungan yang lembab dan udara bersih.
Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya
harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan
air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram
sebaiknya air hujan.
2. Keladi Red Star (Caladium Bicolor)
Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya. Keladi Red Star kecantikannya adalah pada urat daunnya yang berbentuk
bintang dan berwarna merah cerah, tangkai daunnya berwarna agak
kemerahan (pink) dengan belang-belang hitam. Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam, tanaman hias ini cepat berkembang asal media tanamnya tetap dijaga lembab.
Tanaman ini sebaiknya diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh, agar warna merah pada urat daunnya menguat. Untuk penyiraman cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun.
3. Aglaonema
Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau
ban berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa
perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan
lingkungan yang lembab.
Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau,daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak
tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar
yang sudah tua juga perlu dipangkas.
4. Dieffenbachia
Di kalangan penjual tanaman hias, Dieffenbachia dikenal pula sebagai daun bahagia atau bunga bahagia. Dieffenbachia juga dikenal mudah dalam perawatan dan perbanyakannya.
Tanaman ini tahan dalam ruangan meskipun untuk jangka tertentu perlu
diperlakukan pula di ruang terbuka. Warna daunnya cenderung gelap bila
ditempatkan dalam ruang atau di bawah naungan.
5. Kuping Gajah
(Anthurium crystallinum Lindl.)
Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium Crystallinum atau Kuping Gajah.
Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung
dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar
ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.
Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan.
Tanaman ini termasuk jenis Anthurium Daun, yang memiliki daya pikat
terutama dari bentuk-bentuk daunya yang istimewa dan untuk perawatannya
lebih mudah, karena perhatian cenderung hanya tertuju pada daunnya
saja.
Anthurium hanya butuh sinar matahari sedikit. Tempat yang teduh
seperti di beranda rumah, teras belakang rumah menjadi tempat yang
cocok bagi Anthurium.
Daun Anthurium akan berubah menguning jika terkena sinar matahari secara terus menerus dalam waktu lama.
Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Tetapi bila cahaya kurang, daun nampak lemas dan pucat, daun dan tangkainya cenderung memanjang.
Untuk menanamnya sebaiknya gunakan media yang disukai Anthurium yaitu
media yang berupa campuran arang sekam, pakis cacah dan humus.
Tujuannya agar akar-akar dari Anthurium ini mudah untuk tumbuh dan
menyebar.
Penyiraman dilakukan 1 kali sehari, tetapi jika cuaca panas, boleh
di siram 1 – 2 kali (pagi dan sore), tanaman ini tidak suka basah
tetapi suka kelembapan. Air tidak boleh sampai tergenang atau becek.
Daun yang sudah tua atau rusak karena hama dan penyakit, dipotong agar tanaman tampak bersih dan menarik.
6. Paku Tanduk Simbar Menjangan
(Platycerium bifurcatum (Cav.) C.Chr.)
(Platycerium bifurcatum (Cav.) C.Chr.)
Paku Tanduk Rusa (Platycerium) adalah suatu genus tumbuhan paku
dengan lebih kurang 18 jenis. Kesemuanya merupakan epifit (akar melekat
di batang pohon) dengan penampilan yang unik karena memiliki dua tipe
daun dengan fungsi dan bentuk jelas berbeda.
Dua tipe daun:
1. Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga.
2. Tipe kedua menjuntai dari “pusat” daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih. Paku yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia).
1. Tipe pertama selalu steril dan berbentuk perisai tegak, mengering pada kondisi kurang air, fungsinya mengumpulkan dedaunan kering dan penangkap air, sehingga kelembaban bagi rimpang terjaga.
2. Tipe kedua menjuntai dari “pusat” daun tipe pertama dengan bentuk menyerupai tanduk rusa (walaupun ada beberapa jenis yang tidak demikian), fungsinya sebagai pembawa spora yang terletak di sisi bawah daun, panjang daun yang menjuntai dapat mencapai satu meter atau lebih. Paku yang juga biasa disebut Simbar Menjangan ini dapat dijumpai tumbuh liar di semua daerah tropis dunia (dari Malaysia sampai Polynesia).
Tanaman hias ini biasa ditempel di pohon atau digantungkan untuk memberikan kesan alami pada taman.Tempat yang disukai oleh tanaman ini adalah tempat yang teduh, yang tidak langsung memperoleh sinar matahari.
Anakan yang tumbuh dapat dipisah dari induknya secara hati-hati dan ditempelkan pada tempat lain.
7. Saka Asparagus Plumosus.
Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus.
Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan
untuk menghias. Asparagus ini mudah ditanam, asal diberi cahaya matahari
tidak langsung. Ia juga butuh lingkungan yang lembab dan tidak
kekurangan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar